Pengertian Bank Sampah
Bank sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif (gotong royong) yang mendorong masyarakat untuk ikut berperan aktif di dalamnya. Bank sampah akan menampung, memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar (pengepul/lapak) sehingga masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomi dari menabung sampah.
Sampah yang disetorkan oleh nasabah idealnya sudah terpilah menjadi kategori yang umum. Semisal kertas, kaca, logam, dan plastik. Pengkategorian sampah harus disesuaikan dengan kemampuan dan kemauan masyarakat yang menjadi nasabah. Jika masyarakat mau bahkan pengkategorian sampah dapat dibuat lebih rinci seperti: botol plastik, gelas plastik, kertas putih, kertas buram dan lain sebaginya. Setiap kategori sampah memiliki harga masing-masing. Dengan cara di atas nantinya masyarakat akan mau memilah sampah dan itu menjadi budaya baru di masyarakat.
Dengan demikian sistem bank sampah bisa dijadikan sebagai alat rekayasa sosial. Sehingga terbentuk suatu tatanan masyarakat yang dapat melakukan pengelolaan sampah dengan baik.
Mekanisme Bank Sampah
Ayo Mendirikan Bank Sampah
-
Sosialisasi Awal
Sosialisasi bertujuan untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan dasar mengenai bank sampah kepada masyarakat. Pemahaman tentang manfaat bank sampah disampaikan pada forum ini. Sosialisasi sebaiknya dilakukan setelah sebelumnya mendapatkan dukungan dari para pengambil keputusan atau tokoh setempat seperti kepala desa, ketua RW, ketua RT, Kelompok Karang Taruna dan sebagainya.
Wacana yang disampaikan pada saat sosialisasi adalah:
Bank sampah sebagai program nasional
Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 mengamanatkan pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pemerintah mengajak masyarakat untuk mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah. Maka pengelolaan sampah dengan pendekatan kumpul-angkut-buang diganti dengan pemilahan-pengangkutan-pengolahan-pemrosesan. Pemerintah menjadikan bank sampah sebagai strategi penerapan 3R.
Penjelasan umum tentang bank sampah
Bank sampah adalah sistem yang fokus kegiatannya mengelola sampah rumah tangga masyarakat secara kolektif.
Penjelasan alur pengelolaan sampah pada sistem bank sampah
Mekanisme kerja sampah mulai pemilahan, penyetoran, penimbangan, pencatatan dan pengangkutan.
Pembagian hasil pengelolaan bank sampah
Hasil penjualan sampah tidak semuanya menjadi milik nasabah. Sebagian disisihkan untuk operasional bank sampah dan pengembangan lembaga ke depan. Persentase bagi hasil ditentukan melalaui kesepakatan antara nasabah dan pengelola bank sampah. Bagi hasil untuk bank sampah bisa berkisar antara 10%-40% dari nilai penjualan sampah.
-
Pelatihan Teknis
Pelatihan teknis bertujuan untuk memberikan penjelasan detail kepada masyarakat yang akan menjadi nasabah. Pelatihan dapat diberikan oleh calon pengurus Bank Sampah yang sebelumnya sudah mengikuti sosialisasi awal, pelatihan atau pun penyampaian materi tentang bank sampah. Sosialiasi dilakukan dalam lingkup kecil yaitu tingkat RT dengan tujuan efisiensi penyampaian materi agar semua yang hadir dapat dengan jelas memahami teknis bank sampah nantinya. Hal yang harus dilakukan dalam pelatihan teknis adalah:
Penjelasan Sistem Bank Sampah
Sistem bank sampah dijelaskan dengan detail kepada calon nasabah meliputi:
- Jenis sampah yang diterima
- Harga tiap jenis sampah per kg
- Kondisi sampah yang diterima (kering)
- Cara pengemasan (sampah dimasukan ke plastik atau semacamnya)
- Teknis pengangkutan (diantar ke bank sampah atau dengan sistem penjemputan)
- Penimbangan
- Sistem pencatatan
- Bagi hasil
- Teknis pencairan tabungan
-
Pelaksanaan Sistem Bank Sampah
Dalam pelaksanaannya, minimal ada 3 macam buku yang dibuat oleh bank sampah, yakni:
- Buku Registrasi
Memuat daftar nasabah beserta data keterangannya.
- Buku Besar Administrasi
Memuat data berat sampah, rekapitulasi nilai penjualan sampah, total berat sampah dan nilai penjualan sampah.
- Buku Nasabah
Pada buku tabungan tercantum kolom kredit, debit dan keseimbangan untuk mencatat transaksi yang dilakukan. Terdapat 2 jenis lembaran yaitu lembaran yang memuat data global tabungan nasabah dan lembaran yang memuat data detail tabungan di setiap penjualan.
-
Pemantauan dan Evaluasi
Pertemuan untuk evaluasi dilakukan oleh pengurus dan nasabah setelah sistem bank sampah berjalan satu bulan sejak pelatihan teknis dan sudah dilakukan penjualan. Seluruh pengurus harus hadir. Pertemuan ini dilakukan untuk menilai pelaksanaan bank sampah yang sudah dilakukan dengan tolak ukur berupa jumlah nasabah, reduksi sampah dan omset.
Penilaian terhadap keberhasilan bank sampah menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya.
-
Pengembangan
Pada saat sistem bank sampah telah berjalan dalam waktu yang signifikan, potensi ekonomi yang dimiliki teramat besar, dengan pengelolaan keuangan yang baik maka bank sampah berpotensi untuk dikembangkan menjadi:
- Unit Usaha Simpan Pinjam
- Unit Usaha Sembako
- Koperasi Bank Sampah
- Pinjaman Modal Usaha
Sumber dari: Buku Panduan Sistem Bank Sampah & 10 Kisah Sukses. Yayasan Unilever Indonesia